Strategi Mengawasi Obat dan Makanan, Dinkes Adakan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Strategi Mengawasi Obat dan Makanan, Dinkes Adakan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Dinkes Adakan Kegiatan Pemberdayaan Masyarak

PEKANBARU, SERAMBIRIAU.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau (Dinkes), Mimi Yuliani Nazir membuka acara kegiatan syukuran dan sosialisasi obat dan makanan dengan tema "masyarakat cerdas tingkatkan pengawasan obat dan makanan demi mewujudkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan", di Halam Kantor Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pekanbaru, Senin (16/12/2019).

Untuk menjawab tantangan dan peran Badan POM di tahun mendatang dalam pengawasan Obat dan Makanan ke depan, Mimi menyatakan salah satu strategi pengawasan Obat dan Makanan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

"Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengawasan Obat dan Makanan di Pusat dan di Daerah agar masyarakat mampu melindungi diri dari produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi ketentuan," kata Mimi.

Permasalahan pengawasan obat dan makanan atau potensi risiko dapat terjadi di setiap mata rantai, sehingga upaya agar obat dan makanan tetap aman, bermutu dan berkhasiat hendaknya dilakukan secara komprehensif dan terus menerus.

Selain itu, Mimi juga menyebutkan Pengawasan obat dan makanan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, konsumen dan produsen. Jadi tanggung jawab akhir pengawasan obat dan makanan tidak hanya pada pemerintah, tetapi juga pada produsen hingga konsumen.

"Pengawasan Obat dan Makanan dapat dimulai dari individu, keluarga, hingga masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada upaya yang menyentuh strategi ini, sehingga obat dan makanan yang aman, bermutu dan berkhasiat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia," jelasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BPOM telah menginisiasi kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) “Masyarakat Cerdas Tingkatkan Pengawasan Obat dan Makanan Demi Mewujudkan Kesejahteraan Sosial yang Berkeadilan”.

"Kegiatan ini sangat penting dilakukan agar kemandirian di dalam menangani permasalahan pengawasan Obat dan Makanan di tingkat masyarakat hingga tingkat perseorangan dapat terwujud," tukasnya. (Src)

Berita Lainnya

Index